Hari ini saya akan mencoba melakukan review mengenai salah satu rumah makan di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Bagi Anda para pecinta kuliner dengan harga murah tapi bisa makan sampai kenyang, ada kabar gembira untuk Anda. Hari ini saya baru mencoba salah satu tempat makan di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat, bernama LAHAP.
Awalnya saya hanya mencoba melewati daerah Tanjung Duren ini dan mencari tempat makan baru yang saya belum pernah datangi, tetapi cukup ramai dikunjungi orang. Beberapa rumah makan di daerah ini terkenal cukup enak, tetapi masalahnya harganya cukup mahal sehingga biasanya tidak banyak orang yang makan di beberapa tempat makan tersebut. Oleh karena ini saya memiliki pemikiran kalau melewati daerah ini dan ketemu rumah makan yang cukup ramai, seharusnya harganya murah dan makanannya cukup enak.
Ketika Saya jalan dari arah KFC Tanjung Duren ke arah Binus, di sebelah kanan jalan sekitar 100 meter dari KFC, ada sebuah rumah makan yang cukup ramai dikunjungi dengan papan nama terpampang "LAHAP". Sekilas melihat dari gambar-gambar yang ada saya dapat menyimpulkan langsung bahwa rumah makan ini adalah spesialis nasi uduk. Saat itu juga saya memutuskan untuk masuk dan mencoba bagaimana rasa nasi uduk di rumah makan ini.
Ketika masuk kita bisa booking tempat duduk dulu (kalau tidak ramai) atau langsung ke etalase yang memperlihatkan berbagai menu makanan mulai dari ayam bakar, ayam goreng, tempe, tahu, paru, usus, urap, dll. Dari situ kita langsung pesan dengan pelayan yang sudah bersiap di belakang etalase.
Nah, yang unik dan yang cukup menghibur dibandingkan dengan rumah makan makan di daerah ini adalah, nasi uduk yang Anda bisa ambil dan nambah sepuasnya. Di sebelah tempat nasi uduk ada tulisan "Sayur Asem" yang saya kira juga bisa diambil sepuasnya, tetapi ternyata tidak (hehehe), cuma memang dipisahkan mau ambil banyak atau sedikit. Kalau mau ambil banyak bisa ambil dengan mangkok yang besar, kalau hanya sedikit bisa ambil dengan mangkok kecil, dimana harga mangkok kecil tentu lebih murah daripada mangkok yang besar. Tidak jauh dari tempat nasi uduk dan sayur asem, ada tempat lalapan, sambal, dan teh tawar hangat yang bisa Anda ambil sepuasnya juga! Lalapan yang disediakan memang tidak banyak, hanya ada kol dan selada.
Bicara soal rasa, boleh dibilang ini bukan makanan dengan rasa kelas atas seperti di restaurant bintang lima, tapi lebih ke arah rasa nasi uduk di yang berada di tenda kaki lima, tetapi dengan alat makan dan kebersihan ala restaurant. Untuk rasa ayam bakarnya cukup menggugah selera, rasa manis dan asinnya pas bersatu padu dan meresap sampai ke dalam dagingnya.
Yang sedikit kurang menurut Saya adalah sambal terasinya yang walaupun bisa diambil sepuasnya tetapi tekstur dari sambal ini agak encer, sehingga saran saya jika Anda mau pakai sambal sebaiknya disiram dengan sendok, karena kalau Anda coba men-cocol dengan tangan seperti sambal pada umumnya, mohon maaf, yang Anda dapatkan hanya air sambal nya saja (hahaha). Rasa sambalnya juga secara umum tidak terlalu mengejutkan dan kurang pedas, padahal kalau bicara nasi uduk yang terpenting adalah sambalnya.
Ada satu lagi yang terlihat di dekat tempat sambal, yaitu ada bumbu kacang yang juga boleh diambil sepuasnya. Pada awalnya saya bingung kenapa ada bumbu kacang di tempat sambal. Tetapi dengan percaya diri saya tetap mengambil bumbu kacang ini di tempat terpisah walaupun saya belum tahu akan dimakan dengan apa. Setelah semua lauk, nasi uduk, dan lalapan yang saya ambil sudah ada di meja, saya mulai bereksperimen dengan mencoba berbagai lauk ini dengan bumbu kacang. Alhasil, yang paling cocok dengan bumbu kacang ini adalah ayam panggang. Tahu, tempe, urap, apalagi lalapan menurut saya kurang pas dicocol dengan bumbu kacang. Jika dicampur dengan nasi uduknya ada rasa baru yang menarik menempel di lidah Anda. Tetapi yang paling pas bila Anda makan bersama ayam bakarnya, rasa gurih bumbu kacangnya dan manis ayam bakarnya akan bersatu padu menimbulkan rasa yang nikmat.
Bicara soal kuantitas, rumah makan ini tidak ada duanya. Anda bisa tambah nasi uduk sampai kenyang. Selain itu harga sayur asam, tempe, tahu, dan lauk lainnya (kecuali ayam) termasuk tidak terbilang mahal, masih bisa dibilang sesuai dengan kantong mahasiswa atau karyawan pada umumnya.
Yang sedikit kurang menurut Saya adalah sambal terasinya yang walaupun bisa diambil sepuasnya tetapi tekstur dari sambal ini agak encer, sehingga saran saya jika Anda mau pakai sambal sebaiknya disiram dengan sendok, karena kalau Anda coba men-cocol dengan tangan seperti sambal pada umumnya, mohon maaf, yang Anda dapatkan hanya air sambal nya saja (hahaha). Rasa sambalnya juga secara umum tidak terlalu mengejutkan dan kurang pedas, padahal kalau bicara nasi uduk yang terpenting adalah sambalnya.
Ada satu lagi yang terlihat di dekat tempat sambal, yaitu ada bumbu kacang yang juga boleh diambil sepuasnya. Pada awalnya saya bingung kenapa ada bumbu kacang di tempat sambal. Tetapi dengan percaya diri saya tetap mengambil bumbu kacang ini di tempat terpisah walaupun saya belum tahu akan dimakan dengan apa. Setelah semua lauk, nasi uduk, dan lalapan yang saya ambil sudah ada di meja, saya mulai bereksperimen dengan mencoba berbagai lauk ini dengan bumbu kacang. Alhasil, yang paling cocok dengan bumbu kacang ini adalah ayam panggang. Tahu, tempe, urap, apalagi lalapan menurut saya kurang pas dicocol dengan bumbu kacang. Jika dicampur dengan nasi uduknya ada rasa baru yang menarik menempel di lidah Anda. Tetapi yang paling pas bila Anda makan bersama ayam bakarnya, rasa gurih bumbu kacangnya dan manis ayam bakarnya akan bersatu padu menimbulkan rasa yang nikmat.
Bicara soal kuantitas, rumah makan ini tidak ada duanya. Anda bisa tambah nasi uduk sampai kenyang. Selain itu harga sayur asam, tempe, tahu, dan lauk lainnya (kecuali ayam) termasuk tidak terbilang mahal, masih bisa dibilang sesuai dengan kantong mahasiswa atau karyawan pada umumnya.
Overall, rumah makan LAHAP ini boleh dibilang rasanya standar kaki lima, tetapi fasilitas standar rumah makan besar, makanannya bersih, peralatan makan bersih, suasana restaurant Sunda, dan kuantitas luar biasa bisa bikin kenyang.
Recomended untuk kuliner di akhir pekan :)
Terima kasih atas postingannya dr. Andreas. Saya firly, pemilik nasi uduk lahap. Kalau boleh melanjuti komentar mengenai sambel, kami menyediakan 3 macam sambel yaitu, sambel terasi ( yang dr. Andreas mention) diperuntukkan bagi yang tidak terlalu suka pedas, kemudian bumbu kacang/sambel kacang, kalau yang ini anak2 bisa makan juga, lalu ada sambel bawang super pedas, biasa dibawakan waiter ketika tamu sdh duduk dan siap pesan minuman. Mohon maaf kalau saat itu, karyawan kami lalai dan melewatkan utk menyajikan anda sambel yang pedas.
ReplyDeleteTerrima kasih untuk blog anda, sehingga kami bisa lebih memperbaiki pelayanan untuk kedepannya
Regards
Firly
Oh ya betul sekali, kalau yang sambal yang pedas sekali saya ga tahu namanya dan saya ga sanggup makannya, saya ga sanggup makannya... hahaha... Dan bener banget ada 1 lagi bumbu kacang yang lupa saya review.. saya akan coba tambahin sedikit untuk komentar mengenai bumbu kacangnya... hehehehe.
Delete*note: saya masih sering makan disana kalau lagi main ke tanjung duren... hahaha