Setiap kita ke rumah sakit, kita pasti akan melihat setiap pasien yang dirawat inap akan terpasang infus. Beberapa orang yang sakit datang ke rumah sakit untuk dirawat inap atas permintaan sendiri dan meminta diinfus karena tidak bisa makan karena mual ataupun muntah-muntah. Beberapa lagi datang ke rumah sakit karena sedang merasa lemas dan meminta diinfus agar terasa lebih segar. Atau yang lebih sering kita lihat di rumah sakit adalah dokter di rumah sakit tersebut yang menyarankan agar pasien yang akan dirawat inap untuk dipasang infus walaupun dalam kondisi sakit tersebut sehari-harinya pasien masih bisa makan dan minum seperti biasa.
Dengan berbagai alasan tersebut, apakah tujuan infus yang sebenarnya? Apakah untuk menggantikan makanan? Ataukah sebagai vitamin agar pasien menjadi lebih segar?
Komposisi Cairan Infus
Ada berbagai macam jenis cairan infus yang digunakan dokter untuk pasien di rumah sakit. Diantaranya Ringer’s Lactate, NaCl 0.9%, Dextrose 5%, Ringer’s Acetate, dan masih banyak lagi jenis infus yang akan digunakan dokter sesuai dengan kebutuhan pasien.
Cairan infus yang diberikan kepada pasien sebenarnya hanya memiliki kandungan air yang dikemas secara steril dan elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan kalsium. Bahkan cairan Dextrose 5% hanya memiliki kandungan air dan gula sebanyak 5% dari jumlah yang ada di dalam kemasan tersebut tanpa kandungan eletrolit. Beberapa cairan lagi memiliki kandungan laktat dan asetat yang berfungsi sebagai penyeimbang pH (tingkat keasaman) agar cairan tersebut memiliki pH yang mirip dengan plasma darah.
Komposisi Cairan Infus (Sumber: New England Journal Medicine 1 Oktober 2015) |
Tujuan Pemberian Infus
Melihat komposisi setiap jenis cairan infus yang hanya mengandung elektrolit, tidak ada cairan infus jenis apapun yang mengandung vitamin ataupun komposisi yang menyerupai makanan sehari-hari. Sehingga cairan infus ini tidak bisa digunakan sebagai pengganti makanan sehari-hari ataupun vitamin untuk menyegarkan tubuh. Jadi, sebuah kesalahan besar jika cairan infus ini digunakan sebagai pengganti makanan.
Ada beberapa alasan mengapa banyak dokter menyarankan pasien untuk diberikan cairan intravena atau infus:
1. Menggantikan Cairan Tubuh yang Terbuang
Tubuh manusia 50-60% terdiri dari cairan. Untuk dapat bekerja maksimal tubuh kita membutuhkan cairan sebanyak itu. Pada pasien yang dengan kondisi muntah-muntah, diare, dan perdarahan hebat, akan banyak cairan tubuh yang terbuang sehingga banyak jaringan tubuh yang kekurangan cairan atau disebut dengan dehidrasi. Pemberian cairan infus merupakan terapi terpenting untuk mempertahankan volume cairan tubuh agar tubuh tidak kekurangan cairan.
2. Mempertahankan Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan elektrolit tubuh salah satunya diatur dengan pelepasan arginine vasopressin (AVP) oleh tubuh. AVP berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan air dan garam dengan cara mengurangi jumlah air yang dibuang tubuh disaat tubuh sedang mengalami dehidrasi. Tetapi ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tubuh melepaskan AVP walaupun kondisi tubuh sedang tidak mengalami dehidrasi, yaitu rasa nyeri, stress, mual, muntah, dan proses inflamasi (peradangan). Dalam kondisi tersebut tubuh tidak dalam kondisi kekurangan cairan, tetapi AVP tetap dilepaskan sehingga tubuh menjadi kelebihan cairan dan konsentrasi garam natrium menjadi rendah. Dengan alasan ini dokter biasanya akan tetap memberikan infus walaupun tubuh tidak dalam keadaan dehidrasi.
3. Kebutuhan Glukosa Sebagai Energi
Pada orang yang sedang sakit biasanya nafsu makan akan menurun atau bahkan tidak ada asupan makanan sama sekali, sedangkan kebutuhan kalori pada orang yang sedang sakit meningkat. Jika tidak ada asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan tetap memproduksi energi sendiri dengan cara memecah lemak dan protein dari berbagai bagian tubuh. Inilah sebabnya pada beberapa orang yang sakit kronis dapat menyebabkan berat badan menurun dan massa otot menjadi mengecil. Oleh karena itu terdapat beberapa cairan yang memiliki kandungan glukosa untuk mencegah terjadinya proses pemecahan lemak dan protein.
4. Jalur Pemberian Obat Intravena
Infus juga dapat dimanfaatkan sebagai jalur untuk obat yang diberikan langsung melalui pembuluh darah. Obat yang diberikan hanya perlu disuntikkan ke dalam selang infus yang sudah terpasang dan obat akan masuk ke dalam pembuluh darah bersama cairan infus.
Dari artikel ini, mudah-mudahan cukup menjelaskan bahwa ternyata cairan infus diberikan bukan untuk sebagai obat untuk membuat kita menjadi lebih segar dan juga bukan sebagai pengganti makanan. Memang ada beberapa jenis infus khusus yang berisi nutrisi setara dengan makanan yang kita makanan sehari-hari, tetapi infus khusus itu tidak bisa diberikan hanya dalam 1-2 jam, tetapi biasanya harus rawat inap di rumah sakit.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai fungsi infus.
siang dok, menanggapi artikel tujuan pemberian infus di atas, saya pribadi adalah orang yang paling takut sama jarum suntik (apalagi infus). Alhamdulillah dari kecil sampai umur 40 saya tidak pernah rawat inap. Tapi baru beberapa bulan lalu saya kena DB dan harus di infus di RS.
ReplyDeleteDari penjelasan di atas (siapa saja yang butuh infus) kebanyakan alasannya agar tidak kekurangan cairan dan kesulitan untuk memasukkan cairan/obat ke dalam tubuh. Namun untuk kondisi di mana ada "jaminan" bahwa si pasien masih mudah untuk makan/minum dan juga ada "jaminan" bahwa si pasien minum air minimal 3-4 liter, apakah juga WAJIB infus?
Terima kasih untuk pencerahannya
Halo arif! Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
DeleteUntuk kasus demam berdarah, sebenarnya tidak harus selalu di rawat inap dan di infus. Terkadang dokter bisa merawat pasien dengan demam berdarah dengan rawat jalan dengan syarat kondisi klinis pasien tersebut baik, asupan makanan dan cairan baik, dan hasil laboratorium dipantau secara berkala sampai melewati tahap kritis pada demam berdarah.
Secara umum kalau nilai trombosit masih di atas 100.000, tidak ada tanda-tanda gawat, tidak ada tanda-tanda perdarahan, beberapa dokter bisa menyarankan rawat jalan, tetapi harus cek lab ulang setiap 1-2 hari sekali.
Kalau nilai trombosit turun drastis, mohon maaf, itu sudah harus rawat inap dan mendapatkan infus karena resiko tinggi untuk terjadi perdarahan spontan dan kehilangan cairan tanpa disadari.
Kurang lebih begitulah penjelasan dari saya. Hehehe.
Malam dok. Maaf ganggu. Mau ty , papa mertua saya ada sakit diabetes dan darah tinggi ,beberapa hari lalu sempet jatuh 2 kali . Ketika ditanya kenapa ,jawabnya badannya lemas. Kami sudah cek up ke dokter yulia suwandi ,kami di bandung . Diberi obat. Melihat kondisi setelah 2 hari dari dokter ,ketika ditanya masih lemas nya. Diberi obat neurobion vit.penambah darah,tekanan darah waktu di dokter 65.pertanyaannya: Apakah sebaiknya langsung dirawat di rumah sakit?terima kasih buat sarannya.
ReplyDeleteHalo, Andra. Tekanan darah itu seharusnya ada 2 komponen, sistole dan diastole (atau biasanya orang tahunya tekanan darah atas dan bawah). Pada orang normal tekanan darah seharusnya 120/80. Nah kalau menurut Andra tekanan darahnya 65, mungkin yang dimaksud adalah tekanan darah atas, saya asumsikan 65/sekian, kalau memang benar tekanan darahnya 65/sekian itu harus segera dirawat, karena bisa jadi ada infeksi berat, atau hipotensi karena ada kesalahan minum obat hipertensi, dan masih banyak lagi. Harus di evaluasi di RS untuk tahu lebih lanjut.
DeleteMalam dok, aku mau tanya. Aku skrg lagi terkena gejala tipes dn aku bener2 gabisa makan karna lidah terasa pahit dn mual. Menurut dokter apa sebaiknya aku diinfus atau berobat berjalan aja? Udah dua minggu aku seperti ini sebelumnya sempat sehat dan kondisi tubuh normal tapi hari ini kqmbuh lagi bahkan berasa lebih parah dari minggu lalu. Tekanan darahku minggu lagu 60/80 dan hari ini 100/80. Menurut dokter gimana? Thx.
ReplyDeleteHalo Agita, kalau dengan kondisi yang dialami Agita, mungkin sebaiknya periksa dulu ke dokter biar diperiksa dulu saat ini ada demam atau tidak, demamnya sudah lebih dari 1 minggu atau tidak, sekaligus cek lab dulu. Dari hasil lab dan kondisi klinis Agita bisa terlihat gimana kondisi Agita sekarang, apakah perlu rawat inap atau tidak.
DeleteTetapi secara umum, jika hasil lab oke-oke saja, sudah tidak ada demam, dan masih bisa dipaksa makan dan minum, biasanya sih dokter juga akan setuju untuk rawat jalan dulu.
Dok mau tny, saya pny infeksi saluran kemih, udh mnum antibiotik tiap hr tp gkda perubahn. Saya sama sekali gk bs nyimpen cairan dlm tubuh, jd klo minum gt hrs lgsg pipis, bisa smpe 6x pipis klo mnum segelas. Sehari bs lbh dr 20x pipis jd badan saya semakin kurus kering. apa bisa saya diinfus tiap brp hr gitu dok, krn klo cairan lwt minum bnr2 gk bs tersimpan dlm tubuh, terimakasih.
ReplyDeleteHai...
DeletePercuma kalo diinfus... ga akan menyelesaikan masalah... harus dituntasin masalah infeksi saluran kemihnya. Kalau diobatin dengan antibiotik ga ada perbaikan, artinya harus dievaluasi ulang mengenai penyebab infkesi saluran kemihnya, apakah perlu diganti antibiotiknya atau ada penyebab lainnya.
Halo dok, Pcr saya batuk sampai berdarah padahal dia tidak mnum ataupun merokok kenapa ya dok ? Sehabis batuk dada nya lgsung nyeri
ReplyDeletehalo... Kalau batuk berdarah itu biasanya asalnya dari paru-paru. Kemungkinan besar mungkin ada penyakit paru yang sudah lama, misalnya flek paru. Ada baiknya segera diperiksakan ke dokter agar bisa cepat diberikan obat dan sembuh.
DeleteDok, mau tanya.. saya sangat kurang minum karena mudah kembung. Saat ini usia masih 28 tapi sdh mulai sedikit keriput. Selain itu badan kurus kering. Kalo saya pergi k puskesmas/dokter bisa g sih minta diinfus?
ReplyDeleteMenurut saya sih belum perlu diinfus ya... Sebaiknya dicari tau kenapa jadi mudah kembung, apakah ada proses infeksi yang sudah lama sehingga bikin jadi kembung dan tidak nafsu makan? Atau sekedar mag saja atau disebut juga Dispepsia. Kalau masalahnya diatasi, pasti nafsu makannya akan timbul lagi.
DeleteSelamat pagi dok.. Saya mau tanya kalau anak tak mau minum obat apa harus di rawat nginap..? Anak saya demam dan batuk pilek. Batuknya berdahak dan kuat bener batuknya. Anak saya msh umur 2 1/2 dok. Terima kasih
ReplyDeletePada umumnya, anak yang mengalami batuk pilek demam sebenarnya tidak perlu rawat inap. Dan pada anak yang sedang sakit pasti tidak mau makan, apalagi obat memang pasti sulit sekali untuk memberikan obat, tinggal pinter2nya orangtua untuk akalin anaknya minum obat.
DeleteTetapi satu catatan penting, kalau anak sampai mual muntah terus, tidak mau makan atau minum, atau sudah 3 hari diobati tidak ada perbaikan, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar diputuskan apakah perlu rawat inap atau tidak.
Hai dok, saya kadang-kadang kalo stelah tduran lalu langsung berdiri suka pening, dan sya mudah stress sehingga nafsu makan berkurang dan tubuh sulit gemuk. Apakah ada penyakit tertentu? Jika saya meminta di infus agar tidak mudah lelah. Apa di perbolehkan ? Mohon sarannya ya dok. Terima kasih
ReplyDeleteHai... Kalau habis tiduran kemudian mata jadi kunang-kunang, pening, paling sering disebabkan oleh kondisi yang disebut "Hipotensi Ortostatik", artinya tekanan darah tiba-tiba turun karena efek gravitasi (dari tiduran tiba-tiba berdiri). Sering terjadi pada wanita yang asupan gizinya kurang memadai (diet misalnya) dan kurus, atau saat kurang istirahat. Cara mengatasinya adalah dengan memperbaiki asupan gizi, makan makanan yang tinggi protein, perbanyak minum air.
DeleteKalau masalah nafsu makan dan susah gemuk, banyak penyebab nih.. coba di cek ke dokter, apakah ada proses infeksi yang sudah lama atau tidak? atau masalah cacing/parasit pada pencernaan juga bisa bikin nafsu makan turun dan sulit gemuk. Atau masalah psikis? terlalu banyak penyebab, jadinya harus diperiksa dulu untuk hal itu.